Sisi
Lain Cinta (Aku, Kamu, Dia dan Dirinya)
Singkat cerita,
pagi itu Angel seorang cewek bertubuh semampai
berparas cantik sedang asik berbincang dengan teman-teman sebayanya di koridor
depan kelasnya, kemudian Jonatan (kekasih Angel) menghampiri bersama beberapa
temannya.
Jonatan : “hey Ngel ?” (tersenyum simpel)
Angel :
“hey Jo” (membalas senyum)
Jonatan : “kamu sibuk ga nanti siang?”
Angel :
“emm.. engga ko, kenapa?”
Jonatan : “nonton yuu”
Angel :
(terdiam) “nonton? Emm berdua aja? Kurang asik”
Jonatan : “yaudah kamu ajak temen kamu aja yang penting bisa jalan
sama kamu”
Angel :
“ok nanti aku kabarin ya”
Jonatan : “oke see ya ;)” (berlalu)
Angel :
(hanya tersenyum)
Dinda :
“ciyeyy asik banget sih, punya cowok perhatian gitu jadi envy”
Angel :
(tertawa kecil menepis malu)
Dwi :
“yaiyalah nda, siapa sih yang nggak merhatiin cewek secantik Angel hihi”
Angel :
“aduhh gausah berlebihan deh”
Dwi :
“haha apanya yang berlebihan sih say? memang bener kali..”
Dinda :
“biasalah orang cantik dibilang cantik gamau ngaku” (tertawa)
Angel :
“hmm teserah kalian sajalah.. yaudah masuk yuu ahh” (merangkul kedua temannya)
Saat dibioskop..
Jonatan : “katanya kamu mau ajak temen Ngel?”
Angel :
“Dinda sama Dwi gabisa Tan, aku bingung ngajak siapa lagi -_-“
Jonatan : “yaudah, kamu tetep mau nonton apa nggak? Apa mau pulang
aja?”
Angel :
“ehh engga ko, gapapa J kita nonton aja, aku juga bete dirumah”
Jonatan : “okey” (pergi membeli tiket)
Tidak lama kemudian,
Fandi :
(menepuk pundak Jonatan)
Jonatan : (menoleh) “heeeeey what’s up meennnn??” (bersalaman)
Fandi :
“apa kabar lo Jon?”
Jonatan : “baik, baik banget. Lo mau nonton ndi?”
Fandi :
“make nanya lagi yaiyalah…”
Jonatan : “wiss siapa? nih cewek lo?” (melirik cewek disamping Fandi)
Fandi :
“yehh bukan, majikan gw ini”
Jonatan : “wkwk, kenalin gw Jonatan temennya si Fandi” (bersalaman)
Vera :
“gw vera”
Jonatan : “ko mau sih sama Fandi?” (tertawa)
Fandi :
“yehhh -_- ehhh cewek lo mana? Lo nonton sendiri?”
Jonatan : “ada ko, emmm, nah itu tuhh yang lagi baca poster (menunjuk
kearah Angel) yang pake sweater hitam”
Fandi :
(melihat sambil terheran) “Angel?”
Jonatan : “lo kenal?” (heran)
Fandi :
“pernah lihat, kayaknya sih temen SMP gw”
Jonatan : “Angel !” (melambaikan tangan)
Angel :
(menoleh dan menghampiri)
Saat melihat Fandi, terlihat
keterpaksaan di senyum yang ditorehkan Angel. Ada apa sebenarnya?
Fandi :
“hey Ngel apa kabar?” (mengajak Angel bersalaman)
Angel :
(meragu) “emm baik, lo sendiri?” (bersalaman dan segera melepaskan)
Fandi :
“gw baik, oiya kenalin ini Vera”
Angel :
“Angel” (bersalaman)
Vera :
“aku Vera”
Jonatan : “eh ndi lo mau nonton apa? Bareng aja yo mendingan”
Fandi :
“perahu kertas, eemm boleh deh..”
Jonatan : “ok gw beli makanan dulu ya” (merangkul Angel)
Fandi :
“okee”
Menyadari Fandi bersikap aneh, Vera
mengarahkan pandangan penuh Tanya padanya.
Vera :
“ada apa sama cewek itu?”
Fandi :
“hah… siapa? Angel? Engga ko Ver aku Cuma udah lama aja gak ngeliat dia”
(salting)
Vera :
(hanya terdiam dan berlalu)
Fandi :
(terdiam)
Sepanjang film mereka berempat tidak
banyak berbincang karena asik menikmati film. Tidak jarang raut wajah Fandi
berubah bete saat melihat canda tawa Jonatan dan Angel. Dan tidak jarangpun Angel
melirik kearah Fandi yang terlalu sering memandanginya.
Fandi :
(tersenyum)
Angel :
(tersenyum)
Vera :
(menyandarkan kepalanya dipundak Fandi)
Angel :
(membuang muka)
Fandi :
(serba salah)
Saat sudah sampai rumah Angel
langsung mandi, lalu makan malam. Setelah itu dia bergegas menelfon Dwi.
Angel :
“wi masa gw ketemu Fandi sama ceweknya” (dengan nada sedih)
Dwi :
“Fandi? Fandi Fandi.. (mengingat-ngingat) ohh fandi yg itu???”
Angel :
“iya wi aduh sumpah ya gw galau banget -_-“ (sambil bolak-balik dikamarnya)
Dwi :
“lahh galau kenapa coba?”
Angel :
“gatau sedih aja gw ngeliat dia sama cewek lain kaya tadi..”
Dwi :
“wah wah wah jangan bilang lo masih ada feel sama dia jangan sampe Ngel jangan
sampe.. lo kan mau tunangan sama Jona”
Angel :
“gw juga gamau kaya gini wiiiii tapi pas ngliat muka dia, gw keinget dulu -_-
GOD help me!” (sedikit meraung)
Dwi :
“udah gausah difikirin bawa santai aja, anggap aja dia kaya temen cowok lo yang
lain ok?”
Angel :
“aduuhh iya deh say, makasi yaa btw jangan kasih tau jona kalau gw cerita
begini, dia gatau kalau Fandi mantan gw”
Dwi :
“yailah tenang aja sayangg kapan si gw ember? Magnum aja yang penting :p hehe”
Angel :
“yehh selalu deh”
Dwi :
“hihiw bercanda say..”
Angel :
“huu yaudah gw tidur dulu ahh hehe good night yaa”
Dwi :
“cie tumben jam segini tidur.. ok deh night too..”
Keesokan harinya,
Angel terlihat agak pucat.
Jonatan : “kamu gapapa sayang?” (melihat Angel dengan khawatir)
Angel :
“aahh,,, Gapapa ko Tan”
Jonatan : “tapi kamu pucet banget loohh.. kamu udah sarapan belum
sih?”
Angel :
(terdiam, lalu hanya menggeleng)
Jonatan : “yaampun nanti kalau sakit gimana? Kamu ko bukan sarapan
dulu si? Yaudah sekarang ikut aku ke kantin ya pokonya harus makan kamu!”
(menarik tangan Angel)
Angel :
“ehh tapi, Tan?”
Sesampainya dikantin, Jonatan
lanngsung membelikan Angel bubur ayam.
Jonatan : “ayoo habisin yaa” (mengusap kepala Angel)
Angel :
“masa kamu gamakan?”
Jonatan : “aku dah sarapan sayang”
Angel :
(tersenyum)
Tiba-tiba angel memegang kepalanya
dan merintih kesakitan, hal itu membuat Jonatan panik. Lalu Angel tak sadarkan
diri. Beberapa jam kemudian Angel terbangun disebuah kamar rawat rumah sakit.
Bunda :
“Angel kamu kenapa sayang?” (memeluk)
Angel :
(mencoba dalam posisi duduk) “sshhhh kepalaku bun (memegangi kepalanya) sakit
banget!!!”
Bunda :
“yaampun, migrain kamu kambuh yaa?”
Angel :
“aku engga tau, tapi rasanya bukan kaya migrain” (terus memegangi kepalanya)
Bunda :
“yaudah-yaudah kamu mending tiduran aja yaa.. jangan mikir apa-apa dulu sayang”
(khawatir)
Angel :
“aku kenapa bun? Kata dokternya gimana?”
Bunda :
“Ayah lagi bicara sama dokternya”
Angel :
“ayah? Ayah kesini? Terus Jonatan mana?”
Bunda :
“iyaa.. Jonatan kembali kesekolah, katanya nanti sore dia kesini lagi. Tadi kak
Ferdy
juga kesini
tapi sudah berangkat kuliah”
Angel :
(tertawa kecil) “ada-ada aja.. ko jadi kesini semua aku gapapa kali bundaaaa”
Bunda :
(mengusap-ngusap kepala Angel, berusaha menyembunyikan kekhawatirannya)
Saat sore tiba Jonatan beserta Dinda
dan Dwi datang kerumah sakit untuk menjenguk Angel. Saat masuk ruang rawat Angel, Dinda dan Dwi langsung
memeluknya.
Dwi :
“yaampuuuuunnn sayang lo kenapa si? Bikin panik tau ga..”
Dinda :
“iya nih Angel make masuk RS segala de ahh”
Angel :
(tertawa) “gw gapapa ko double D hehe gw baik-baik aja”
Dinda :
“ kalau baik-baik aja ga mungkin lo sampe dirawat dan di infus gini kan Ngel?”
Dwi :
“iya nihh? Emang kata dokternya gimana?”
Angel :
“gw gatau kalau itu tadi bokap yang ngomong sama dokter. Terus gw ketiduran pas
nunggu bokap. Sekarang dia sudah di kantor, jadi gw belum sempet nanya”
Jonatan : “udah ahh gapenting sakitnya apa yang penting Angel dah
kelihatan sehat sekarang, kamu jangan lupa sarapan lagi mulai sekarang yaa”
(mencium dahi Angel)
Dinda :
“oooowww so sweeeeeett” (meledek)
Dwi :
“envy deh envy :D”
Rasa sakit Angel sejenak hilang
karena ada teman-temannya yang konyol itu. Ditambah Jonatan yang sangat sayang
dan perhatian padanya. Saat malam menjelang Dwi dan Dinda harus pulang
dikarenakan harus menyiapkan tugas untuk besok, sedangkan Angel masih harus
istirahat beberapa hari. Tapi besok dia sudah kembali kerumah, jam 8 malam
Jonatan harus pulang untuk latihan futsal bersama teman-temannya. Dan sekarang
Angel hanya berdua dengan kakaknya.
Kak Ferdy : “de kamu dah makan belum?”
Angel :
“tadi sih sudah ka sedikit, habis makanannya gaenak -_-“
Kak Ferdy : “namanya juga rumah sakit Ngel, kamu mau apa? Biar kaka beliin.”
Angel :
“emmm apaya? Aku mau nasi goreng deh kak”
Kak Ferdy : “yaudah kamu gapapa kan sendirian? Kaka keluar sebentar, nanti
katanya kak Jessy mau kesini”
Angel :
“ehh ka jessy mw kesini? Yaudah gapapa ka,, btw tvnya nyalain dong”
Kak Ferdy : “iya nih (menyalahkan tv) yaudah tunggu bentar yaa” (mengusap
kepala Angel)
Angel :
“okeee”
Tidak lama kemudian,.
Angel :
“lohh Fandi? Ko tau gw disini?”
Fandi :
“gw ketemu kak Ferdy di tukang nasi goreng”
Angel :
“ohh gitu sekarang dia kemana?
Fandi :
“dia bilang si mau jemput kak Jessy, btw elo kenapa bisa masuk RS lagi Ngel?”
Angel :
“gw gatau Fan -_-
Fandi :
“apa karna migrain lo lagi?” (terlihat khawatir)
Angel :
(tersenyum) “lo masih inget penyakit gw hehe”
Fandi :
(tersenyum) “oiya gw bawa anggur sama apel lo mau ga? Gw kupasin”
Angel :
“bahkan lo masih inget buah kesukaan gw”
Fandi :
(terdiam dan tiba-tiba memegang tangan Angel)
Angel :
(kaget)
Fandi :
“gw masih sayang sama lo Ngel..”
Angel :
(hanya terdiam)
Fandi :
(melepaskan tangannya)
Angel :
(menarik tangan Fandi) .........To be Continued :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar